Ulat untuk menjadi kupu-kupu harus terlebih dahulu menjadi kepompong, itulah sebuah metamorfosa yang harus dilewati dan kita tidak mengalami Metamorfosa, dalam artian fisik yang sesungguhnya, tidak mengalami proses terlahir serupa telur, menjadi ulat, menjadi kepompong lalu terlahir kembali menjadi seperti kupu-kupu. Tetapi sebenarnya, dengan sebuah pemahaman bahwa manusia selalu mengalami perubahan hidup itu ya dan pasti. Ada sebuah proses metamorfosa dapat terjadi pada manusia secara psikologis pada momen-momen tertentu dalam kehidupan, yang menandai berbagai macam perubahan, baik perubahan peran, perubahan kepribadian, perubahan kualitas hidup, bahkan perubahan nasibnya. Setiap proses perubahan yang terjadi, mengandung pilihan bijak individu, untuk berubah menjadi sosok yang lebih indah – bagaikan kupu-kupu.
Ada satu pembeda antara manusia dengan ulat dimana ulat tidak memiliki pilihan, karena ia hanya akan menjadi kupu-kupu akan tetapi manusia justru memiliki kesempatan untuk memilih akan menjadi manusia yang bagaimana dan seperti apa, dan proses inilah yang merupakan sebuah metamorfosa dalam diri manusia, menumbuhkan motivasi dalam diri, mengambil keputusan, menjalani proses belajar, memaknai hidup dan menjadi (seperti) Kupu-kupu.
Kamis, 07 Oktober 2010
Diposting oleh
arif hidayat
di
07.00
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar